Dalam kimia, suatu
amida biasanya adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang
terdiri dari gugus asil (RC = O) terkait dengan atom nitrogen (N).
Amida
merupakan salah satu turunan dari asam karboksilat. Turunan-turunan asam
karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada
gugus yang melekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas memiliki
hubungan terbalik, yang berarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang
reaktif dan sebaliknya. Karena asil halida adalah kelompok paling tidak stabil,
masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimia diubah ke jenis lain. Karena
amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harus mengikuti bahwa amida
tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.
Stabilitas
semua jenis asam karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh kemampuan
kelompok fungsional untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada dasarnya,
semakin elektronegatif atom atau kelompok yang melekat pada gugus
karbonil maka molekul akan kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan
fakta bahwa asil halida yang paling reaktif karena halida biasanya cukup
elektronegatif. Ini juga menjelaskan mengapa anhidrida asam tidak stabil,
dengan dua kelompok karbonil begitu dekat bersama oksigen di antara mereka sehingga
tidak dapat menstabilkan baik oleh resonansi maupun pada pinjaman
elektron untuk kedua karbonil.
TITIK LELEH
Metanamida adalah cairan pada suhu kamar (titik lebur : 3°C), tetapi amida
lainnya dalam padatan. Sebagai contoh bentuk kristal etanamida deliquescent berwarna dengan titik leleh 82°C. Zat deliquescent adalah salah satu senyawa
yang mengambil H2O dari atmosfer. Kristal etanamida hampir selalu
tampak basah. Titik leleh amida tergolong tinggi untuk ukuran molekul karena
mereka dapat membentuk ikatan hidrogen. Atom hidrogen dalam gugus NH2
cukup positif untuk membentuk ikatan hidrogen dengan pasangan elektron mandiri
pada atom oksigen dari molekul lain.
Seperti yang kita
lihat, ada banyak ikatan hidrogen yang dapat dibentuk. Setiap molekul memiliki
dua atom hidrogen sedikit positif dan dua pasang elektron bebas pada atom
oksigen. Ikatan hidrogen ini memerlukan jumlah energi
yang besar untuk memutuskannya. Oleh sebab itu titik leleh dari senyawa-senyawa
amida cukup tinggi.