Ester
merupakan salah satu senyawa yang istimewa karena dapat ditemukan baik di
buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga memiliki bau yang harum sehingga
banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Ester diberi nama alkil
alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’)
dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
Dalam
kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu
gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu
asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion
H+. berikut adalah turunan senyawa ester yang beraroma buah-buahan :
Permasalahan:
ReplyDeleteseperti yang kita tahu, senyawa turunan ester memiliki bau yang khas seperti buah-buahan.
bila dalam rantai turunan ester, terjadi pemutusan rantai akibat dari alam seperti delokalisasi, atau mungkin penambahan air, dsb, apakah aroma nya akan hilang atau malahan terjadi perubahan aroma? mengapa ?
menurut pendapat saya soal berubah aroma atau menghilang itu tergantung pada ester nya itu sendiri dan bereaksi dengan apa. seperti postingan anda di atas jika di ada ester yakni propil asetat yang memiliki rumus struktur seperti diatas dia memiliki hampir kesamaan dengan benzyl asetat. nah mungkin apa bila propil asetat tadi di reaksikan dengan suatu senyawa atau bereaksi dengan senyawa yg memiliki siklik mungkin dapat terjadi perubahan aroma, tapi ester juga tidak menutup kemungkinan jika aroma menghilang apabila rantai ester tsb tidak membentuk suatu senyawa ester lain.
ReplyDeletesemoga bermanfaat.
menurut pendapat saya, masalah berubahnya aroma atau menghilang mungkin tergantung dari jumlah atom karbon. Menurut sumber, ester yang memiliki sepuluh atom atau kurang ( yaitu ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah ) pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma yang sedap.
ReplyDeletesemoga bermanfaat,
menurut saya, berkaitan dengan berubah atau hilangnya aroma itu tergantung dari senyawa yang terbentuk kembali setelah pemutusan rantai. jika masih membentuk senyawa ester, ada kemungkinan aromanya berubah mengikuti senyawa yang terbentuk.
ReplyDeletesemoga membantu...
yang membuat setiap ester memiliki aroma yang berbeda-beda Dipengaruhi struktur molekul alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.oleh karena itu tentu saja apabila terjadi perubahan struktur dari rantai turunan akan menjadikan perubahan aroma.
ReplyDeleteBerdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester lazim dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu ester buah-buahan, lilin dan lemak.
1) Senyawa ester dengan rantai pendek (ester yang
berasal dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah) banyak terdapat dalam buah-buahan
yang menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan.
Senyawa ester ini banyak digunakan sebagai penyedap
atau esens.
2) Ester yang berasal dari gliserol dengan asam karboksilat suku rendah atau tinggi (minyak dan lemak).
Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan mentega (margarin).
3) Ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi. Ester ini disebut lilin (wax), lilin ini berbeda dengan lilin hidrokarbon (lilin parafin). Kegunaannya ialah untuk pemoles mobil dan lantai.
semoga membantu :)
menurut saya itu tergantung dengan apa ester itu bereaksi dan hasil apa yang didapatkan
ReplyDeletesebagai contoh jika ester bereaksi dengan air maka akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.maka sifat-sifat senyawa ester nya pun akan hilang. tetapi lain hal nya jika suatu ester bereaksi dengan alkohol maka akan terbentuk ester baru dan alkohol baru. pada reaksi ini masih terbentuk senyawa ester maka aromanya pun masih terbentuk sesuai ester yang terbentuk.
sedikit menambahkan,
ReplyDeleteteman2 sudah banyak menjelaskan diatas,
jadi seperti ini: untuk aroma Pada dasarnya, sebagai senyawa yang memberikan aroma, ada dua sifat yang harus dipenuhi oleh senyawa tersebut: yang pertama volatile (mudah menguap) dan yang kedua memiliki konsentrasi tinggi sehingga bisa terdeteksi indera penciuman.