Saturday, April 13, 2013

Biodegradasi

Senyawa kimia banyak digunakan dalam berbagai produk yang dipakai masyarakat.  Penggunaan senyawa kimia pada produk dapat berupa bahan baku, zat aditif, pewarna, bahan aktif, dan lain-lain.  Detergen,  dispersan, dan surfaktan adalah beberapa  contoh produknya yang banyak dikonsumsi oleh konsumen. Senyawa kimia yang baik adalah yang mampu terdegradasi di alam dan tidak toksik terhadap lingkungan.  Sebelum suatu senyawa kimia digunakan dalam berbagai produk dilakukan penapisan awal dengan menggunakan metode yang sesuai agar diketahui persentase biodegradasi senyawa tersebut. 
Biodegradasi merupakan degradasi polutan ataupun senyawa kimia oleh mikroorganisme.  Secara umum, biodegradasi terjadi secara alamiah baik di air, tanah, maupun sedimen.  Biodegradasi adalah mekanisme yang paling penting bagi penghapusan total bahan kimia dari lingkungan. Ini adalah cara alami untuk menyingkirkan limbah dengan memecah bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh organisme lain. Akibatnya, kemampuan bahan kimia untuk terurai adalah unsur yang sangat diperlukan dalam memahami risiko yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang pada lingkungan. Biodegradasi bahan kimia organik dibedakan menjadi 2, yaitu biodegradasi primary dan ultimate.
  • biodegradasi primary - modifikasi beberapa sifat fisik dan kimia dari bahan yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.
  • biodegradasi ultimate - jumlah pemanfaatan zat mengakibatkan konversi menjadi karbon dioksida (CO 2) atau metana (CH 4), air (H 2 O), garam mineral dan konstituen seluler mikroba (biomassa).
Biodegradasi adalah dekomposisi bahan kimia oleh mikroorganisme.  Istilah ini sering dihubungkan dengan pengolahan limbah atau bioremediasi.  Biodegradasi merupakan kebalikan dari proses fotosintesis.  Fotosintesis adalah konversi CO2 dan H2O dengan bantuan cahaya matahari, sedangkan biodegradasi adalah proses konversi bahan organik kembali menjadi CO2 dan H2O melalui aktivitas mikroorganisme.

Permasalahan:
dapat disimpulkan bahwa "biodegradasi dan fotosintesis adalah 2 proses yang saling membutuhkan satu sama yang lain."
bagaimana jika proses biodegradasi terjadi lebih banyak dari pada fotosintesis di suatu tempat, misalnya di kota2 besar yang minim pepohonan. apakah itu akan dapat menyebabkan ketidakseimbangan alam, bagaimana pendapat anda?

Tuesday, April 2, 2013

Sifat Keasaman Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil yang berikatan dengan satu gugus hidroksil yang disebut dengan 'gugus karboksil' (karbonil+hidroksil).
Tabel dibawah ini memuat tetapan keasaman untuk beberapa asam karboksilat dan asam lainnya. Dalam membandingkan data pada tabel ini, ingatlah bahwa semakin besar nilai Ka atau semakin kecil nilai pKa, semakin kuat sifat asamnya.
 dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
- Kekuatan asam karboksilat sangat dipengaruhi oleh substituen yang terikat pada gugus alkil asam karboksilat 

- Substituen yang dapat menstabilkan ion karboksilat akan meningkatkan keasaman asam karboksilat
- Substituen yang menurunkan kestabilan ion karboksilat akan menurunkan keasaman asam karboksilat


PERMASALAHAN
berdasarkan tabel di atas, adanya unsur Klor (Cl) dapat meningkatkan tingkat keasaman pada senyawa turunan asam karboksilat, semakin banyak unsur Klor (Cl) yang terkandung maka semakin asam, mengapa demikian? apakah adanya unsur Klor (Cl) dapat menstabilkan ion karboksilat? coba jelaskan !